FOLLOW SEKARANG
FOLLOW SEKARANG

Relawan Kawal Sukoharjo Bubar, Balik Dukung Henry -Puguh

Sempat mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Purwadi – Puguh Sutarto, Relawan Kawal Sukoharjo (RKS) kembali balik mendukung pasangan KP Henry Indraguna – Puguh Sutarto sebagai bakal pasangan calon (bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Sukoharjo yang diharapkan mendapat rekomendasi DPP PDIP.

Dengan kembalinya dukungan dari relawan yang terdiri mayoritas kader senior PDIP Sukoharjo kepada Henry – Puguh ini, maka nama RKS tak lagi digunakan, alias bubar. Namanya berganti menjadi Relawan Sukoharjo Bangkit (RSB).

“Jadi RKS tak perlu disebut dibubarkan karena terdengar kasar. Tapi dengan kembalinya kami mendukung Henry – Puguh maka otomatis itu bubar sendiri dan namanya menjadi RSB,” terang Sri Widodo selaku Ketua RSB saat acara Halal Bi Halal bersama Henry – Puguh di Hotel Best Western Premier, Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Kamis (11/6/2020).

Sri yang merupakan kader gaek PDIP Sukoharjo ini pun mengungkap alasan yang melatari keputusan untuk kembali mendukung Henry -Puguh, yakni ada beberapa hal krusial yang mengganjal sehingga RKS tak lagi mendukung Purwadi – Puguh.

“Kami melihat ada perubahan sikap dari Pak Purwadi sebagai balon bupati yang kami dukung. Perubahan ini keluar dari kesepakatan bersama. Ini yang tidak bisa kami terima,” tuturnya.

Akhirnya setelah dilakukan konsolidasi internal, maka diputuskan RKS tidak lagi mendukung Purwadi – Puguh. Mereka kembali mendukung dan berharap duet Henry- Puguh mendapat rekomendasi DPP PDIP sebagai bapaslon Bupati dan Wakil Bupati Sukoharjo.

“Kami berharap, rekomendasi diberikan kepada calon yang betul – betul anti korupsi dan dapat membawa perubahan Sukoharjo menjadi lebih baik. Oleh karenanya, kami melihat sosok Pak Henry adalah figur yang layak sebagai bupati berpasangan dengan Pak Puguh,” ujarnya.

Menanggapi kembalinya para relawan mendukung dirinya dengan nama RSB, Henry mengatakan, siap mengabdi untuk rakyat Sukoharjo sepanjang mendapat dukungan tulus dari masyarakat yang menginginkan adanya perubahan kearah lebih baik. Selain itu, yang terpenting adalah mendapat rekomendasi partai.

“Kami berharap, rekomendasi diberikan kepada calon yang memang dibutuhkan oleh masyarakat. Masyarakat Sukoharjo tidak butuh pemimpin yang hanya berdasarkan ‘like and dislike’, atau karena ada hubungan dekat sebelumnya, kemudian dikasih rekomendasi. Sukoharjo perlu pemimpin yang benar -benar mau bekerja keras,” ucapnya.

Dalam pandangan Henry, di tengah situasi pandemi COVID -19 yang belum diketahui kapan akan berakhirnya, serta ditambah masa jabatan kepala daerah terpilih periode mendatang sangat pendek, sekira 3 tahun (2020-2024), maka perlu sebuah upaya keras untuk membangkitkan kembali geliat aktivitas ekonomi yang saat ini terpuruk.

“Yang dibutuhkan rakyat Sukoharjo itu adalah pemimpin yang anti korupsi, mau bekerja keras melayani, bukan dilayani. Sukoharjo dikenal sebagai kota industri, butuh pemimpin yang punya jaringan luas. Bukan tidak mungkin dengan adanya perang dagang antara China dan Amerika, Sukoharjo dilirik investor asing sehingga nama Sukoharjo bisa mendunia,” pungkas pria yang juga dikenal sebagai seorang advokat ini. Metropos

Related Posts

Leave a Reply