Calon legislatif (Caleg) Partai Persatuan Indonesia (Perindo) DPR RI Dapil Jawa Tengah V (Solo, Sukoharjo, Klaten dan Boyolali) KRAT Henry Indraguna terus mengefektifkan sowan dan silaturahmi ke sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah V.
KRAT Henry merasa senang diberi masukkan, doa dan nasehat dari kalangan alim ulama , hal itu semakin meneguhkan sikapnya untuk mengabdi terutama kepada masyarakat kalangan dhuafa.
KRAT Henry Indraguna usai bersilaturahmi di sejumlah pondok pesantren kepada KRjogja.com di
rumah rakyat Henry Indraguna di jalan RM Said nomor 208 , Pasar Nongko, Solo , Jumat (28/12/2018) mengatakan sebelumnya Henry Indraguna bersama tim bersilaturahmi ke Majelis Mujahadah Darul Khoirot di Jalan Kopral Sudibyo Gang IV RT 01 RW XI Kelurahan Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten.
Kunjungan Caleg Perindo nomor urut satu ini disambut hangat oleh Pimpinan bersama jamaah Majelis Mujahadah Darul Khoirot yang saat itu sedang melaksanakan mujahadahan (berjuang dengan sungguh-sungguh menurut syari’at Islam.Red).
Pimpinan Majelis Mujahadah Darul Khoirot, Ir H Budi Santosa mengatakan dengan memperbanyak silaturahim dan dukungan doa dari (Majelis Mujahadah Darul Khoirot), semoga Pak Henry Indraguna bisa sukses dan berhasil menjadi anggota DPR RI. Semoga Allah mengabulkan permohonan Pak Henry ini,” ujar Ir H Budi Santosa.
Pimpinan Majelis Mujahadah Darul Khoirot Ir H Budi Santosa berpesan kepada pengacara kondang itu untuk memiliki sikap yang ngalah, ngasor, dan mbodo.
“Ngalah bukan berarti kalah. Tetapi suatu sikap hidup agar kita tidak adigang, adigung, dan adiguna. Karenanya, kita perlu memahami “falsafah” padi, yakni semakin berisi, akan semakin menunduk. Sedang ngasor bukan berarti kita asoratau rendah. Tetapi lebih kepada “merendahkan” diri kita.
Dan mbodo bukan berarti kita bodo. Meski kita pinter (pandai), tetapi kita jangan merasa keminter (sok pandai). Karena di atas langit masih ada langit. Dengan “merendahkan” diri kita, maka Allah akan mengangkat derajat kita,” papar Ir H Budi Santosa.
Menanggapi nasehat dari ulama itu KRAT Henry mengaku sangat mengapresiasi. “Ya, saya setuju dengan nasehat para alim ulama, sesuai niat saya terjun ke dunia politik merupakan medan pengabdian. Saya ingin melayani rakyat. Sebab kalau mau sugih (kaya), jangan jadi anggota DPR atau legislatif. Tetapi jadilah pengusaha. Sebab kalau motivasi menjadi dewan hanya karena ingin kaya, pasti dia akan melakukan korupsi,” ujarnya.
Karena itu, Bendahara Umum Kongres Advokat Indonesia (KAI) ini mengajak masyarakat untuk memilih calon wakil rakyat yang betul-betul ingin melayani rakyat. Calon wakil rakyat yang mau mendengarkan keluhan dan aspirasi rakyat. Krjogja