Pergantian pelatih tim nasional (timnas) sepakbola Indonesia dari Shin Tae-yong (STY) ke Patrick Kluivert mengejutkan banyak pihak. Bagaimana tidak? Pergantian tersebut dilakukan di tengah-tengah kualifikasi ronde keempat Piala Dunia 2026.
Ditangani STY, Timnas saat ini masih punya peluang lolos ke Piala Dunia. Saat ini menempati peringkat tiga di babak kualifikasi.
Politisi Golkar yang juga pecinta sepakbola Prof Henry Indraguna mengatakan, keputusan Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang memecat STY, menjadi pertanyaan publik.
Namun kata dia, kalau ditelaah dan dianalisis lebih lanjut keputusan tersebut semoga tepat dengan tujuan dan niat terbaik untuk masa depan sepak bola Indonesia, menorehkan sejarah Indonesia menembus Piala Dunia 2026.
“Apakah keputusan itu tepat dilakukan sekarang atau tidak. Waktu yang akan menjawab. Kalau Skuad Garuda lolos dari babak kualifikasi Piala Dunia, tentu publik akan percaya dengan keputusan Erick Thohir. Dan Pak Erick akan dianggap sebagai juru selamat bahwa Timnas Indonesia mampu bicara di pentas sepakbola paling akbar sejagat dunia ini. Dia juga dianggap tokoh antimainstream karena berani tidak populis di saat publik masih menginginkan STY sebagai juru taktis bagi Jay Idzes dan kawan-kawan” ujar pakar hukum ini kepada suarakarya.Kamis (9/1/2024).
“Saya berharap keputusan pak Erick Thohir tepat. Beliau tentu punya pertimbangan yang matang dan visioner,” imbuhnya
Pengacara kondang ini juga menilai Erick Thohir sudah cukup memberikan kesempatan dan waktu untuk Coach Shin membesut Timnas Indonesia dari beberapa usia bisa berprestasi tinggi seperti ini.
“Saya pribadi sebagai pengagum Coach Shin juga menyampaikan apresiasi tinggi atas dedikasi dan pengabdiannya memberikan kebanggaan bagi rakyat Indonesia bahwa sepakbola kita bisa berubah lebih baik dan memiliki masa depan yang cerah. Saya meyakini setiap masa ada pemimpinnya dan setiap pemimpin ada masanya. Seperti di Timnas sepakbola kita,” ucapnya.
Dari keterangan pihak PSSI menyebutkan Patrick dan rombongan akan mendarat di Indonesia pada Sabtu (11/1/2025) mendatang, sebelum dikenalkan secara publik pada keesokan harinya.
Tugas pertama Patrick bakal berlangsung pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026, saat Indonesia menjamu Australia di Gelora Bung Karno (25/3/2025).
“Saya berharap Patrick akan lebih baik dari STY. Apalagi dia pelatih asal Eropa dan karir merumput bola di Negeri Kincir Angin. Pemain kita juga banyak bermain di Eropa dan jamak adalah diaspora yang merumput di Belanda. Jadi dari segi nonteknis seperti kultur, bahasa dan behaviour memiliki chemistry. Paling tidak gaya permainan Timnaa pun akan seperti Eropa,” urai Wakil Ketua Dewan Pembina Kongres Advokat Indonesia (KAI) ini.
Seperti diketahui, Patrick terkenal sebagai bintang Eropa yang moncer di Ajax Amsterdam, AC Milan, Barcelona, dan banyak klub lain. Usai pensiun sebagai pelatih pada 2008, Patrick memutuskan mengambil kursus kepelatihan, dan memulai karir kepelatihan sebagai asisten pelatih di AZ Alkmaar. *