Suaramerdeka – Buntut mosi tidak percaya pengurus dan kader yang tergabung dalam Forum Peduli Partai Golkar Surakarta (FP2GS) atas kepemimpinan Ketua DPD Partai Golkar Surakarta Kus Rahardjo, memunculkan krisis kepercayaan.
Ada usulan, jika Kus Rahardjo lengser dari jabatan Ketua Partai Golkar Surakarta, maka FP2GS menyiapkan sosok penggantinya. Figurnya cukup dikenal, yakni Henry Indraguna.
Anggota Dewan Pakar DPP Partai Golkar tersebut digadang-gadang akan menjadi Ketua DPD Partai Golkar Solo menggantikan sosok RM Kus Rahardjo.
Hal itu disampaikan Penasihat FP2GS Bandung Joko Suryono, kepada media di RM Bunga Padi dalam acara Silaturahmi Keluarga Besar Partai Golkar Kota Surakarta, Senin (13/6/2022) malam.
Figur Henry Indraguna muncul, menurut dia atas dasar aspirasi para kader Partai Golkar di Kota Bengawan.
“Teman-teman kader Golkar Solo memunculkan nama Henry Indraguna untuk memimpin Golkar Solo masa mendatang, karena dipandang memiliki kapasitas. Di samping pengurus DPP, beliau juga pengurus Kosgoro 1957, serta staf ahli DPR RI,” ujar Bandung.
Menurutnya, Henry juga menjadi anggota tim Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) bidang hukum dan perundang-undangan.
Atas berbagai pertimbangan, politikus yang juga sebagai pengacara itu dinilai cukup mumpuni untuk memimpin Partai Golkar Solo.
“Harapan kami beliau mampu melakukan perubahan signifikan dengan meraih minimal tujuh kursi DPRD Kota Surakarta. Syukur-syukur bisa mengambil alih, menguningkan Kota Solo,” kata dia.
Bandung merasa tidak etis bila harus menyampaikan secara mendetail alasan untuk mengusung Henry Indraguna, menggantikan Kus Raharjo.
“Sudah kami tulis di dalam mosi tidak percaya dan rasanya tidak etis bila kami sampaikan di publik. Tapi intinya, beliau (Kus Rahardjo-red) sangat arogan, otoriter dan tidak visioner. Suka marah-marah, selalu melukai kader, fungsionaris dan itu membuat semua tidak nyaman,” papar Bandung.
Politikus yang tinggal di Karangasem Kecamatan Laweyan, Solo tersebut mengatakan, langkah yang diambil FP2GS untuk mengirim surat mosi tidak percaya ke DPD Partai Golkar Jateng, agar situasi di internal Partai Golkar Solo tidak semakin carut marut.
“Sehingga sudah sepantasnya beliau (Kus Rahardjo) untuk lengser,” tegasnya.
Terkait sosok Henry Indraguna apakah bersedia atau tidak dicalonkan sebagai ketua, Bandung tidak tahu.
“Kami tidak tahu bersedia atau tidak, silahkan konfirmasi dengan beliau, termasuk dengan fraksi,” terang Bandung.