Henry Indraguna Caleg Partai Persatuan Indonesia (Perindo) DPR RI Dapil Jawa Tengah V mendapatkan berbagai wejangan dari sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat saat berkunjung dan bersilaturahmi ke sejumlah pondok pesantren.
“Nasehat dan doa juga masukan dari beliau para sesepuh alim ulama, semakin meneguhkan niat saya untuk mengabdi terutama kepada masyarakat khususnya masyarakat kecil,” jelasnya Jumat (28/12).
Menurutnya niat untuk terjun ke dunia politik diibaratkan suatu medan pengabdian karena dirinya ingin melayani rakyat.
“Bila ingin kaya, jadilah pengusaha. Sebab kalau motivasi menjadi dewan hanya karena ingin kaya, pasti dia akan melakukan korupsi,” tegasnya.
Henry mengaku kehadirannya saat bersilaturahmi Majelis Mujahadah Darul Khoirot di Jalan Kopral Sudibyo Gang IV RT 01 RW XI Kelurahan Bareng Lor, Klaten Utara disambut hangat oleh Pimpinan Majelis Mujahadah Darul Khoirot, Budi Santoso.
Kepada caleg nomor urut 1 ini, pimpinan Majelis Mujahadah Darul Khoirot berpesan untuk tetap bersikap rendah hati, memiliki sikap yang ngalah, ngasor dan mbodo. Artinya ngalah bukan berarti kalah. Karenanya serta perlu memahami falsafah” padi yakni semakin berisi akan semakin menunduk.
“Sedang ngasor bukan berarti kita asor atau rendah. Tetapi lebih kepada merendahkan” diri kita. Dan mbodo bukan berarti kita bodo. Meski kita pinter (pandai), tetapi kita jangan merasa keminter (sok pandai). Karena di atas langit masih ada langit. Dengan merendahkan” diri kita, maka Allah akan mengangkat derajat kita,” pesannya. Rmol Jateng
