Sebagai pengacara yang rutinitas menangani masalah hukum, Henry Indraguna saat ini banyak diminta menangani kasus–kasus selebritis, dan sukses menyelesaikan kasusnya, ternyata punya kemampuan acting.
Bakat terpendamnya ini tampaknya mulai tersalur saat dirinya terlihat hadir di reading final all artis yang terlibat di film drama horor yang berjudul “EMMA” bercerita tentang Jin Qorin, di kantor PH Kaki Langgit, di bilangan Poltangan, Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (30/11/12)
Menurut Henry, awal keterlibatannya bermain di film horror EMMA ini, ketika Dea Imut menjadi kliennya, dan Mamanya Dea bercerita mau buat film.
“Kata mama Dea, cobalah abang datanglah ke kantor main – main. Saat saya datang ke kantornya disuruh casting. Pas di casting ternyata bagus, memenuhi kriteria. Terus kata mama Dea, dah main aja. Kemudian saya tanya, saya jadi apa ? karena saya tidak punya pengalaman di film,” cerita Henry.
Akhirnya saya diberi peran jadi Bossnya EMMA, Bossnya Dea Imut, tugasnya marah – marah doang. Saya merasa tertantang aja, karena buat saya ini merupakan pekerjaan yang baru, saya belum mengerti apa – apa dan sangat “buta” sama sekali, cuma saya merasa tertantang aja,” sambung pria yang juga punya usaha AutoBridal Car Wash, Motor Wash, Transportation, AB Food, AB Energy, AB Property.
Film ini dibintangi Dea Imut sebagai pemeran utama utama, merupakan film ketiga Dea membintangi film horor. Namun bagi Henry film pertama yang membuatnya nerves pada awalnya, meski sudah biasa berhadapan dengan orang banyak, namun ia mengaku beda saat berakting.
“Awal yah ! mungkin saya harus belajar dahulu, mudah – mudahan bisa. Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan dan tidak sesulit mengecat langit,” ungkap pria usia 44 tahun ini.
Meski mencoba ke duni acting, Henry tidak berpikir bahwa suatu hari nanti menjadi artis. Baginya sesuatu yang baru itu ada tantangannya. Membuat Ia tertantang untuk melakukannya.
“Kesan pertama saat reading ini memang susah banget yah, tapi saya tertantang untuk belajar dan belajar lagi. Karena ini untuk yang pertama kali, saya suka tantangan. Saya tidak berpikir bahwa suatu hari nanti saya menjadi artis, bukan berarti saya mau banting stir menjadi artis. Saya sangat tertantang aja untuk mencoba dan berhasil maupun tidak berhasil saat sedang jalan,” tutur Henry, memiliki prinsip untuk menolong orang lain seperti menolong keluarga sendiri,
Selain itu saya pingin tahu namanya syuting bagaimana. Bermain film ini seperti punya dua kepribadian, saya diituntut harus bersikap apa yang ada di dalam skenario tersebut, harus menjiwai seolah – olah seperti itu, berpura – pura marah atau sedih. Karena dalam kehidupan sehari – hari saya tidak suka berpura – pura jadi saya harus belajar dulu,” sambungnya.
Pria yang punya konsep out of the box ini merasakan, ternyata lebih gampang melihat filmnya daripada main di filmnya. Dan dengan pengalamannya berakting, Henry jadi menyadari perlunya menghargai aktor dan aktris.
“Hargailah seni hargailah aktor maupun aktris. Karena tidak mudah bermain film, harus berpura – pura dan menjiwai. Tidak semua orang bisa melakoninya,” pesan pengacara yang dekat dengan wartawan ini. D News Star